Meskipun tidak bertepatan, hadir pula di Pulau itu perantau-perantau suku Bugis dan Mandar dari Sulawesi Selatan. Disamping memiliki kemiripan motivasi dengan masyarakat Banjar (pengungsi). Factor budaya kelautan yang melekat erat, juga menjadi pendorong bagi mereka untuk menjelajahi samudera dan laut lepas yang terhampar begitu luas, sembari sewaktu-waktu singgah di Pulau-Pulau terdekat yang mereka lalui untuk beristirahat atau menghindari amukan gelombang yang sewaktu waktu tidak bersahabat, sekaligus memasarkan hasil tangkapannya kepada penduduk setempat yang mereka singgahi.